BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat, seperti komputer / laptop / printer / dan alat komunikasi lain) yang terhubung dalam sebuah jaringan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data). Media Transmisi merupakan perangkat yang disunakan untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer atau peripheral lainnya. Media ini juga berfungsi sebagai infrastruktur transmisi data dari workstation menuju ke server atau sebagai media distribusi informasi. Adapun jenis media transmisi ini meliputi bentuk kabel, yaitu Twisted Pair, Coaxial, dan Serat Optik, serta dalam bentuk radiasi elektromagnetik.
Media transmisi merupakan bagian dari lapisan paling bawah dari lapisan-lapisan OSI yaitu Physical. Media transmisi ini merupakan bagian dasar yang paling diutamakan sebelum memulai transmisi data. Di sisi lain, media transmisi ini sulit dikuasai oleh para programmer atau bahkan diabaikan karena dianggap hanya untuk pekerja kasar. Padahal media transmisi merupakan dasar sebelum memulai membangun jaringan untuk melakukan transmisi data. Oleh Karena itu penulis membuat makalah yang berjudul “Media Transmisi” untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah:
1. Apa definisi Media Transmisi?
2. Apa media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi Media Transmisi.
2. Mengetahui media transmisi yang termasuk jenis media transmisi Guided
D. Manfaat Penulisan
Bagi Penulis
Menambah pengalaman dan pengetahuan bagi Penulis tentang Media Transmisi Guided.
Bagi Masyarakat
Menambah pengalaman dan pengetahuan pada Masyarakat tentang Media Transmisi Guided.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika, data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut, tingkat keefektifan dalam pengiriman data, dan ukuran data yang dikirimkan. Jenis media transmisi ada dua, yaitu Guided dan Unguided. Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang. (http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi)
B. Media Transmisi Guided
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya. (http://kuliahkomdat.blogspot.com/2008/02/media-transmisi.html)
1. Twisted-Pair Cable
Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP. Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
1.a Shielded Twisted-Pair (STP)

Gambar 2. Shielded Twisted-Pair (STP) (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
v Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
v Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
v Media dan ukuran konektor: medium
v Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek). (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
2.a Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:
v Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
v Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
v Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
v Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
v Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.

Gambar 3. Unshielded Twisted-Pair (UTP) (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
v Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
v Biaya rata-rata per node: murah
v Media dan ukuran: kecil
v Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
2. Coaxial Cable (Kabel Koaksial)

Gambar 4. Coaxial Cable (Kabel Koaksial) (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.
v Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
v Biaya rata-rata per node: murah
v Media dan ukuran konektor: medium
v Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial
Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair. (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
3. Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik)

Gambar 5. Fiber-Optic Cable (Kabel Serat Optik) (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.
Beberapa keuntungan kabel fiber optic:
v Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second;
v Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar;
v Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”;
v Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
v Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.
Tipe-tipe kabel fiber optic:
v Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
v Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
v Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.
o Kontruksi kabel fiber optic
v Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
v Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
v Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
v Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
v Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel. (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/)
BAB V
5.1 Simpulan
Dari makalah yang telah disusun, maka dapat disampaikan beberapa simpulan, antaralain:
1. Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
2. Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik).
3. Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
5.2 Saran
Dari makalah yang telah disusun, maka dapat diberikan beberapa saran, antaralain:
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai Media Transmisi yang lebih detail.
2. Perlu informasi tambahan yang lebih mendetail tentang Media Transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2010. Komunikasi Data, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data, diakses tanggal 5 Januari 2012).
Admin. 2010. Media Transmisi, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi, diakses tanggal 5 Januari 2012).
Akib, Faisal. 2010. Media Transmis Wiredi, (online), (http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/, diakses tanggal 5 Januari 2012).
Andita, Rizkey. 2010. Media Transmisi Wireless Nirkabel pada Media Komunikasi Data, (online), (http://rizkeyandita.blogspot.com/2010/06/media-transmisi-wireless-nirkabel-pada.html, diakses tanggal 5 Januari 2012).
Fitri. 2010. Media Transmisi, (online), (http://kuliahkomdat.blogspot.com/2008/02/media-transmisi.html, diakses tanggal 5 Januari 2012).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar